ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2025 18:48 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Hasil seri nan diraih Timnas Indonesia saat hadapi Lebanon di FIFA Matchday memang kurang ideal. Namun, setidaknya ada sejumlah pelajaran berbobot nan bisa dipetik.
Mendominasi permainan selama 90 menit di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9), Indonesia kudu puas bermain seri tanpa gol musuh Lebanon.
Ini menjadi laga uji kedua Indonesia di jarak internasional September. Sebelumnya skuad 'pelapis' Garuda sukses mencukur Taiwan dengan skor 5-0.
ADVERTISEMENT
Sayang, euforia kemenangan tak bersambung saat berjumpa Lebanon. Dominasi penguasaan bola nan diperagakan Jay Idzes dkk tak berujung kemenangan.
Kendati demikian, Timnas Indonesia tak boleh larut dalam kekecewaan. Hasil seri musuh Lebanon kiranya bisa dijadikan pelajaran berbobot sebelum berkompetisi di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak.
Setidaknya ada tiga catatan krusial nan bisa dipetik dari hasil laga Indonesia vs Lebanon:
1. Stabilitas Emosi Pemain
Duel 90 menit melawan Lebanon menjadi gambaran bahwa mental dan emosi penggawa Garuda tetap belum stabil.
Lebanon memang memeragakan permainan keras. Beberapa tindakan di antaranya menjurus kasar nan memicu keributan antarpemain. Namun, perihal ini terbilang lumrah di sepak bola. Tinggal gimana pemain lebih berpikir bening agar tidak mudah tersulut emosi.
Pemain bercap top Eropa seperti Kevin Diks dan Jay Idzes pun kudu mengevaluasi diri. Mereka tetap mudah meledak alih-alih menjadi ahli damai.
Meredam emosi di lapangan bukan perkara takut ribut, melainkan langkah pandai untuk menjaga konsentrasi permainan. Emosi nan meledak-ledak tanpa arah tak boleh lagi terjadi saat menghadapi Arab Saudi dan Irak.
Baca di laman berikutnya>>>