ARTICLE AD BOX
Bola.com, Jakarta - Kuota pemain asing di Super League 2025/2026 sudah ditetapkan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Setiap klub diperbolehkan mendaftarkan 11 pemain asing, dengan maksimal 9 masuk line-up, dan hanya 7 nan bisa diturunkan dalam pertandingan.
Dengan formulasi tersebut, beberapa klub cukup garang mendatangkan pemain asing baru. Terutama klub dengan nama dan ambisi besar. Mulai dari Persib Bandung, Persija Jakarta, Malut United, hingga Arema FC.
Keempat klub tersebut menjadi perhatian lantaran banyak perubahan pemain asing nan dilakukan. Mayoritas, klub-klub tersebut sudah mengontrak 9 pemain asing, sesuai dengan kuota nan bisa masuk line-up pertandingan.
Yang menarik, dengan perombakan pemain asing, performa tim tersebut tetap membikin penasaran. Meskipun Arema dan Persib terjun di Piala Presiden 2025, tetapi tindakan para pemain tersebut belum terlalu dominan.
Sementara itu, untuk Persija Jakarta dan Malut United melakukan beberapa uji coba dengan sesama klub Super League. Namun, mereka belum merasakan atmosfer pertandingan pramusim nan sesungguhnya.
Sehingga Super League kelak bakal jadi kejuaraan nan menarik. Termasuk jadi panggung bagi para pemain asing.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wajah Baru Persib Bandung
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280675/original/025077600_1752241931-1000249183.jpg)
Sebagai kampiun kasta teratas Liga Indonesia musim lalu, banyak nan mengira Persib bakal mempertahankan kebanyakan pemain asingnya. Namun realita justru sebaliknya. Skuat Maung Bandung dibongkar habis.
Musim ini, Persib merekrut 9 pemain asing baru, termasuk nama-nama seperti William Marcilio, Patricio Matricardi, Frans Putros, Berguinho, Luciano Guaycochea, hingga kiper asal Polandia, Adam Przybek. Hanya dua dari nama-nama tersebut, ialah Berguinho dan William nan sudah pernah merasakan atmosfer Liga Indonesia.
Ini jadi tantangan tersendiri bagi pembimbing Tim Maung Bandung, Bojan Hodak. Dia kudu mempercepat proses penyesuaian dalam waktu singkat, lantaran para pemain tersebut belum pernah bermain berbareng sebelumnya.
Untungnya, lima pemain berasal dari Brasil nan diharapkan bisa sigap menyatu lewat kesamaan bahasa dan kultur bermain. Perubahan ini jelas penuh risiko, tetapi juga menyimpan potensi kejutan. Bisakah Persib mempertahankan gelarnya dengan wajah baru?
Ambisi Juara Malut United
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5294562/original/092149400_1753410980-1000086671.jpg)
Tim nan satu ini bisa dibilang paling berambisi musim ini. Itu terlihat dari perburuan pemain asingnya. Mereka merekrut 6 pemain asing baru. Gilanya, empat diantaranya berasal dari tim juara musim lalu, Persib Bandung.
Mereka adalah David da Silva, Ciro Alves, Tyronne del Pino, dan Gustavo Franca. Adapun dua pemain lain dari tim nan terdegradasi, PSS Sleman, yakn Alan Bernardon dan Vico Duarte.
Diprediksi permainan Malut United bisa menggebrak sejak awal musim Super League. Semua pemain asingnya sudah pernah merasakan atmosfer sepak bola Indonesia. Kualitas mereka juga tidak diragukan lagi, terutama trisula eks Persib: David, Ciro, dan Tyronne.
Tinggal gimana pembimbing Malut United memaksimalkan kerjasama para pemain asing tersebut dengan skuat lokalnya. Malut United juga punya materi pemain lokal mentereng. Seperti pemain kembar Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.
Persija Jakarta Coba-Coba
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5296278/original/088895300_1753546932-20250726_Persija_Jakarta_Vs_Arema_FC-15_2.JPG)
Tim Macan Kemayoran memilih jalan berbeda. Alih-alih memboyong nama-nama besar seperti musim-musim sebelumnya, Persija sekarang terkesan gambling dengan merekrut 6 pemain asing baru, sebagian besar dari Brasil.
Dari 9 pemain asing nan sekarang dimiliki Persija Jakarta, hanya Thales Lira nan berilmu di Liga 1. Sisanya adalah nama-nama nan tetap asing di telinga publik sepak bola Indonesia, seperti Sousa e Silva, Gustavo Franca, Fabio Silva, Alan Cardoso, dan Allano de Souza Lima.
Menariknya, empat dari mereka apalagi tidak mempunyai nilai pasar di situs Transfermarkt—indikasi bahwa mereka belum banyak terekspos. Tapi inilah strategi baru Persija: mencoba peruntungan dengan pemain minim nama tapi penuh potensi, dan tentu saja lebih ringan dari sisi anggaran.
Arema FC Orbitkan Asing Lagi
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5266615/original/085018800_1751010970-Dari_Kiri__Valdeci_Moreira__Paulinho_Moccelin_melakukan_pemanasan_dengan_fisioterapi_Arema__Reta_Arroyan_di_stadion_kanjuruhan.JPG)
Beberapa musim terakhir, Arema tidak lagi jadi persinggahan pemain asing dengan label bintang. Justru mereka nan menciptakan pemain asing papan atas, seperti Carlos Fortes, Gustavo Almeida, hingga Wiliam Marcilio.
Musim ini, Tim Singo Edan tetap mempertahankan strategi tersebut. Mereka mendatangkan 5 pemain asing baru. Empat diantaranya belum pernah bermain di Indonesia. Yakni Valdeci Moreira, Paulinho Moccelin, Ian Puelio dan Odivan Koerich.
Sementara itu, satu pemain lain pernah berseragam Persija Jakarta pada musim 2021, ialah Yann Motta. Sepertinya, para pemain itu bisa jadi bintang baru Singo Edan. Dengan catatan mereka sudah siap mental.
Saat pra musim, satu pemain asing sudah mendapatkan ujian berat dari netizen Indonesia, ialah Paulinho. Dia menerima puluhan ribu kritikan di kolom komentar Instagram-nya, selepas duel Arema FC versus Oxford United.
Itu terjadi setelah dia membikin pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny, mengalami cedera dan naik meja operasi saat pramusim. Sejak kejadian itu, performa Paulinho terlihat kurang agresif. Dia cemas mendapatkan serangan lagi di media sosialnya.