Atlet Voli Yunani Terjebak Di Nepal: Sembunyi Di Hutan

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 10 Sep 2025 16:02 WIB

Atlet voli Yunani, Eva Chantava meminta pertolongan untuk dievakuasi dari Nepal nan saat ini sedang dalam kondisi kerusuhan massal. Ilustrasi bola voli. ( iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Atlet voli Yunani, Eva Chantava meminta pertolongan untuk dievakuasi dari Nepal yang saat ini sedang dalam kondisi kerusuhan massal.

Eva Chantava menuliskan pesan lewat media sosial miliknya. Ia menyebut dirinya dalam kondisi tidak aman. Unggahan tersebut tak lama kemudian dihapus.

"Mereka membakar seluruh Nepal. Kami berlindung di hutan, menunggu tentara untuk bertindak."

ADVERTISEMENT

"Saya tidak kondusif saat ini. Nepal," tulis Chantava seperti di akun Facebook miliknya.

Pihak Pemerintah Yunani juga sudah mulai bergerak. Menteri Olahraga Ioannis Vroutsis sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri nan bakal melakukan kontak dengan Chantava dan berupaya mencari solusi agar Chantava bisa keluar meninggalkan Nepal.

Chantava datang ke Nepal untuk memperkuat tim berjulukan Karnali Yashvis. Tim tersebut berkompetensi di Liga Voli Everest.

Demonstrasi besar-besaran oleh anak-anak muda namalain generasi Z terjadi di Nepal. Demonstrasi itu kemudian memanas setelah 19 orang meninggal saat demonstrasi hari pertama.

Kondisi makin kacau setelah itu. Pembatasan media sosial ikut memicu amukan massa. Perdana Menteri K.P Sharma Oli mundur dan sejumlah gedung pemerintahan dibakar. Ada pula menteri nan jadi sasaran amukan massa.

Menteri tersebut adalah Menteri Luar Negeri Arzu Rana Deuba. Dalam video nan beredar, Arzu terlihat mengusap darah dari wajah. Ia terlihat ditendang dan dipukuli.

[Gambas:Video CNN]

(ptr/jal)

Selengkapnya