Bagnaia Muak Dengan Jawaban Ducati Usai Motogp Austria

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 19 Agu 2025 10:41 WIB

Pecco Bagnaia mengaku sudah kehilangan kesabaran dengan performa jelek berbareng motor Ducati Desmosedici GP25 di musim ini. Pecco Bagnaia kecewa dengan motor Ducati Desmosedici GP 25. (REUTERS/David W Cerny)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pecco Bagnaia mengaku sudah kehilangan kesabaran dengan performa jelek berbareng motor Ducati Desmosedici GP25 di MotoGP 2025.

Bagnaia betul-betul tidak bisa memberikan perlawanan di musim ini. Ketika Marc Marquez terus-menerus melakukan sapu bersih di enam seri terakhir, Bagnaia justru kesulitan untuk sekadar naik podium.

Bagnaia pun secara terbuka mengakui bahwa dia sudah capek dengan kondisi jelek motor Ducati miliknya.

ADVERTISEMENT

"Ya, sangat," ucap Bagnaia ketika ditanya soal dirinya nan sudah mulai kehilangan kesabaran dengan situasi nan ada, dikutip dari Crash.

Bagnaia menyatakan bahwa dia sudah melakukan segalanya. Tetapi hasil akhir tidak betul-betul mencerminkan kerja keras nan telah dia lakukan. nan menambah ironis bagi Bagnaia, jelas performa Marc Marquez nan sempurna di atas motor nan sama.

"[Ducati] tidak berbicara apapun untuk saat ini. Saya menunggu. Saya mencoba bertarung, memberikan segalanya. Tetapi, walaupun saya memberikan segalanya, saya finis di posisi kedelapan, 12 detik di belakang [Marc Marquez]."

"Pemenang [Marc Marquez] mencatat waktu nan sama dengan nan saya bukukan tahun lalu. Jadi, potensi [saya] sebenarnya ada. Namun nan terjadi, kami tak tahu kenapa hasilnya tidak pernah bagus. Saya tak tahu kenapa hasil tersebut tidak muncul," kata Bagnaia.

Dalam balapan MotoGP Austria, Bagnaia memandang Marco Bezzecchi dan Marc Marquez sudah terliht lebih baik dibanding dirinya. Bagnaia pun tak bisa menerima bahwa dia kudu kalah dengan selisih hingga 12 detik di balapan tersebut.

"Saya kesulitan untuk bersaing dengan pembalap lainnya. Saya memandang ejak awal start, Bezzecchi dan Marc, segalanya lebih baik dibanding saya mulai dari pengereman, momen masuk dan keluar tikungan."

"Saya tahu bahwa mereka adalah pembalap nan kuat tetapi finis dengan selisih 12 detik di sirkuit tempat biasanya saya membikin perbedaan [Red Bull Ring] adalah sesuatu nan tidak saya pahami. Dan pastinya, saya tidak bakal pernah [menerima perihal tersebut]," ujar Bagnaia.

[Gambas:Video CNN]

(ptr/rhr)

Selengkapnya