ARTICLE AD BOX
Bola.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, menegaskan bahwa keselarasan tim jauh lebih krusial dibanding status perseorangan para pemain, meski skuadnya sekarang dihuni banyak nama besar.
Pelatih Persib Bandung asal Kroasia ini memilih untuk tidak memandang para pemainnya sebagai pemain bintang.
Skuad Maung Bandung musim ini memang berisikan pemain-pemain bintang, seperti Thom Haye, Eliano Reijnders, Federico Barba, Frans Putros (timnas Irak), serta bintang-bintang nan sudah ada sebelumnya, seperti Marc Klok dan Beckham Putra Nugraha.
"Saya tidak merasa mereka adalah pemain bintang lantaran ketika mereka sudah berada di dalam tim, mereka semua kudu bekerja keras untuk tim," ujar Bojan Hodak.
Menjelang pertandingan Timnas Indonesia, dua bek andalan, Rizky Ridho dan Jordi Amat, mendapat wejangan unik dari pembimbing Persija. Apa pesan krusial nan disampaikan pembimbing Macan Kemayoran untuk kedua pemain ini sebelum tampil berbareng Garuda? Sima...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kedepankan Kerja Kolektif
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5342899/original/044276900_1757402997-marc.jpg)
Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa Bojan Hodak lebih mengedepankan kerja kolektif daripada memandang secara individu.
Baginya, setiap pemain nan mengenakan seragam tim kudu melepas ego pribadi dan berasosiasi demi tujuan bersama.
Bojan optimistis bahwa komposisi pemain berbobot nan dimilikinya bakal memberi akibat positif terhadap performa tim secara keseluruhan.
"Saya rasa ini justru bakal bagus. Dengan kualitas mereka, jika semuanya bekerja untuk tim maka kekuatan kami bakal semakin solid," kata pelatih berpenampilan plontos ini.
Thom Haye dan Eliano Reijnders
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5330268/original/088048100_1756357783-photo-collage.png__1_.jpg)
Karier ahli Thom Haye terbilang matang. Ia memulai debut senior berbareng AZ Alkmaar pada 2012, kemudian memperkuat Willem II Tilburg (2016–2018), ADO Den Haag (2019–2020), NAC Breda (2020–2022), Heerenveen (2022–2024), hingga terakhir berbareng Almere City pada musim 2024/25.
Lebih dari satu dasawarsa dia konsisten bermain di level tertinggi Eredivisie, menjadikannya sebagai satu di antara gelandang dengan pengalaman internasional nan lengkap.
Sementara Eliano Reijnders memulai pekerjaan profesionalnya berbareng klub Belanda, PEC Zwolle, pada 2018.
Kendati sempat dipinjamkan ke Jong Utrecht (2022-2023), pemain kelahiran Tampere, Finlandia, pada 23 Oktober 2000 ini, tetap setia memihak PEC Zwolle hingga akhirnya memutuskan membuka lembaran baru berbareng Persib.
Federico Barba dan Frans Putros
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5342854/original/002615400_1757402192-barba.jpg)
Sedang pekerjaan Federico Barba telah mencatat jejak panjang di beragam kejuaraan top Eropa. Sebagai jebolan akademi AS Roma, dia pernah memperkuat sejumlah klub Serie A Italia, seperti Empoli, Chievo Verona, dan Como.
Pengalaman internasionalnya pun terbilang kaya, dengan catatan bermain di Bundesliga berbareng VfB Stuttgart, La Liga Spanyol berbareng Sporting Gijon dan Real Valladolid, serta Swiss Super League berbareng FC Sion.
Dengan latar belakang tersebut, Barba dikenal sebagai bek nan tenang, mempunyai keahlian membaca permainan nan matang, dan bisa menjadi pemimpin di lini pertahanan.
Lalu, Frans Putros. Ia mempunyai pengalaman panjang di Liga Super Denmark berbareng klub-klub seperti Viborg FF, Aarhus GF, Silkeborg IF, dan FC Fredericia, serta telah memperkuat Timnas Irak di beragam arena internasional.
Bahkan saat ini Putros kembali terpanggil ke Timnas Irak dan dijadwalkan kembali ke Persib hari Selasa ini (9-9-2025) malam.
Foto Pilihan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5319675/original/096551200_1755570639-Persijap_vs_Persib-6.jpg)