ARTICLE AD BOX
Bola.com, Jakarta - Sejak dulu Timnas Indonesia dihuni oleh banyak pemain naturalisasi. Nama seperti Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Tonnie Cusell, Jhon van Beukering hingga Diego Michiels bisa dibilang angkatan pertama. Bagaimana nasibnya sekarang?
Mundur jauh ke belakang, pemain naturalisasi Indonesia pertama sebenarnya berposisi sebagai penjaga gawang, ialah Arnold van der Vin.
Sejarah mencatat bahwa Van der Vin merupakan pemain kelahiran Semarang dan pernah memihak Excelsior 1939 hingga 1948, salah satu klub terkemuka dalam kejuaraan unik etnis Eropa di Surabaya pada masa itu.
Di skuad Timnas Indonesia saat ini banyak dibanjiri pemain-pemain diaspora alias keturunan nan jelas ada sangkut paut dengan Indonesia. Mulai dari Thom Haye, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Kevin Diks, Emil Audero dan tetap banyak nan lain.
Tidak ada salahnya mengingat kembali pemain-pemain naturalisasi di Timnas Indonesia dari generasi awal. Seperti apa jejak kariernya? Yuk simak ulasan nan dibedah Bola.com berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cristian Gonzales
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3292622/original/079457500_1605010874-000_Del431825.jpg)
Pemain original kelahiran Uruguay itu sejak 2003 telah merumput di Indonesia. Mulai berkarier PSM Makassar sampai gantung sepatu di RANS Nusantara, Cristian Gonzales seakan menjadi ikon pemain naturalisasi Indonesia.
Situasi Gonzales memang berbeda dengan pemain-pemain keturunan di Timnas Indonesia saat ini.
Tidak mempunyai darah Indonesia, pemain berjuluk El Loco itu kudu menempuh waktu lima tahun penuh dan tanpa keluar dari Indonesia demi bisa mendapatkan status WNI.
Sepanjang kariernya, El Loco memperkuat Timnas Indonesia sebanyak 32 pertandingan dan mencetak 13 gol.
Setelah pensiun di RANS Nusantara, kesibukan Cristian Gonzales adalah terlibat dalam aktivitas sosial dengan memberikan coaching clinic kepada anak-anak.
Ia aktif dalam aktivitas keagamaan dengan membantu merawat pondok yatim dan masjid, serta memberikan support kepada Timnas Indonesia.
Tonnie Cusell
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/547358/original/gal-indonesia-laos-121125-logo6.jpg)
Kemudian ada sosok Tonnie Cusell, pemain berdarah Belanda nan masuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 dan hanya membukukan tiga penampilan saja. Semuanya dilakoninya hanya pada arena tersebut, tak ada panggilan lagi setelah itu.
Cusell lebih banyak menghabiskan kariernya di Belanda. Pada 2011-2012, dia sempat memihak Barito Putera, namun tak banyak kontribusinya berbareng klub asal Banjarmasin tersebut.
Tonnie Cusell sempat menjadi pembimbing di tim Ajax U-13.
Sergio van Dijk
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3638432/original/001517800_1637386385-036317600_1466678145-_20141111NH_Sergio_Van_Dijk_timnas_01.jpg)
Selanjutnya ada Sergio van Dijk, striker asal Belanda nan dinaturalisasi pada 2013. Ia melakukan debutnya melawan Arab Saudi pada 23 Maret 2013.
Sebulan sebelum menjalani debut untuk Tim Merah-Putih, dia menandatangani perjanjian dengan Persib Bandung. Sergio van Dijk bermain di Indonesia Super League (ISL) 2013 dengan seragam Tim Maung Bandung.
Dari 29 pertandingan nan dijalani, Van Dijk mencetak 21 gol dan 10 assist. Dia hanya tertinggal dua gol dari Boaz Solossa selaku peraih Sepatu Emas.
Selama kariernya, Van Dijk memainkan lima pertandingan untuk Timnas Indonesia. Usai gantung sepatu pada 2020 lalu, Sergio Van Dijk langsung menekuni profesinya sebagai pemasok pemain Eropa maupun Timnas Indonesia.
Raphael Maitimo
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/767997/original/094819500_1416301647-Raphael_Maitimo_2.jpg)
Sosok gelandang satu ini sempat diharapkan bisa menjadi tumpuan Timnas Indonesia. Raphael Maitimo tercatat pernah memihak Timnas Belanda U-15, U-16, dan U-17. Dia kemudian memilih jadi WNI pada 2012.
Namanya kemudian masuk ke Timnas Indonesia nan tampil di Piala AFF 2012. Sayangnya, pekerjaan Maitimo tidak berjalan lama dengan hanya sampai 2015 saja. Dia membukukan 21 penampilan dan menyumbang empat gol.
Raphael Maitimo tercatat sempat memihak klub Belanda sebelum mencoba peruntungan berbareng Bali Devata pada 2011-2012. Saat Piala AFF 2012, dia tercatat sebagai memihak klub Belanda, Capelle.
Baru mulai 2013, Maitimo lebih memilih berkarier di Indonesia dengan 11 klub nan berbeda sampai memutuskan pensiun pada 2022.
Di antaranya adalah Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Arema Cronus, Persib Bandung, Madura United, Persebaya Surabaya, PSIM Yogyakarta, PSM Makassar, Persita Tangerang, dan Barito Putera.
Pada Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, Raphael Maitimo menjabat sebagai manajer tim dan koordinator Timnas Kanada U-17 nan ditugaskan untuk mempersiapkan segala kebutuhan tim tersebut selama Piala Dunia.
Greg Nwokolo

Greg Nwokolo menjadi pesepak bola asal Afrika generasi pertama nan memutuskan untuk menjalani proses naturalisasi. Ketika itu, dia tetap dikenal sebagai salah satu striker asing nan paling rawan di Indonesia.
Secara regulasi, Greg memang punya kans untuk menjadi WNI lantaran sudah bermain di Indonesia sejak 2004. Setelah melewati beragam rumor, pemain asal Nigeria itu resmi jadi WNI pada 10 Oktober 2011.
Debutnya berbareng Timnas Indonesia pun tercipta pada laga melawan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Asia 2015. Sejak jadi WNI, Greg tercatat mengukir dua gol dari total delapan penampilan berbareng skuad Garuda.
Saat ini, Greg Nwokolo beranjak dari pemain sepak bola menjadi pundit sepak bola nasional nan aktif menganalisis dan memberikan pandangannya, terutama melalui kanal YouTube dan media sosialnya Greg on a Talk (GOAT).
Selain itu, dia juga tengah membangun upaya sebagai bagian dari persiapan masa depan dan berencana mengambil kursus football management di Eropa untuk mengembangkan karirnya di luar lapangan hijau.