ARTICLE AD BOX
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5340276/original/081455100_1757169036-20250906AA_Indonesia_U-23_vs_Macau-08.JPG)
Bola.com, Jakarta - Rafael Struick, Jens Raven, dan Dion Markx nan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia U-23 ikut jadi sorotan di kembali kegagalan Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2026.
Di laga terakhir fase Grup J melawan Timnas Korea Selatan U-23, Garuda Muda kalah 0-1 dalam duel nan mentas di tadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (9-9-2025).
Pasukan Gerald Vanenburg mengawali laga dengan hasil nan kurang menggembirakan, bermain seri tanpa gol melawan Timnas Laos U-23. Barulah di laga kedua Kadek Arel dkk. bisa memetik kemenangan usai menggebuk Timnas Makau U-23 dengan skor telak 5-0.
Hanya, di laga terakhir nan menjadi duel penentuan lolos ke Piala Asia U-23 2026, Garuda Muda kudu mengakui ketangguhan Korea Selatan.
PSSI tadinya berharap, Garuda Muda bisa lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026 nan berjalan di Arab Saudi, Januari tahun depan.
Patrick Kluivert menemukan racikan susunan baru nan langsung memberi hasil positif untuk Timnas Indonesia. Melihat keberhasilan itu, sang pembimbing menegaskan bakal tetap menggunakan susunan nan sama saat menghadapi Lebanon di laga berikutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekecewaan, Evaluasi, Pemecatan
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5288008/original/020989500_1752855445-Timnas_Indonesia_U-23_vs_Filipina-5.jpg)
Namun, angan hanya tinggal harapan. nan ada hanya kekecewaan. Ketum PSSI, Erick Thohir, meminta agar Dirtek Timnas, Alexander Zwiers, segera melakukan evaluasi.
"Saya bakal minta Direktur Teknik untuk review semuanya. Tidak hanya hasil hari ini, tapi juga persiapan ke depan," kata Erick Thohir.
Desakan pemecatan terhadap Gerald Vanenburg juga sudah mulai mencuat.
Juru strategi tim asal Belanda berumur 61 tahun itu apalagi dibandingkan dengan Shin Tae-yong, pembimbing Timnas Indonesia nan dipecat PSSI, nan pada Piala Asia U-23 2024 sukses membawa Garuda Muda ke semifinal.
Performa Rafael Struick
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5343504/original/064378800_1757424438-Timnas_Indonesia_u-23_vs_Korea_Selatan-8.jpg)
Materi pemain nan dipunya Gerald Vanenburg sejatinya terbilang mumpuni di semua lini.
Selain diperkuat bakat-bakat lokal kelas wahid, seperti Kadek Arel, Doni Try Pamungkas, Kakang Rudianto, Hokky Caraka, dan Zanadin Fariz, Garuda Muda juga bermodalkan trisula naturalisasi: Rafael Struick - Jens Raven - Dion Markx.
Hanya, kudu diakui, ketiganya tetap jauh dari kata memuaskan. Dion Markx tak dimainkan saat melawan Laos. Bek 20 tahun kepunyaan TOP Oss itu baru diturunkan dalam kemenangan telak atas Makau.
Performanya terbilang oke dengan enam intersep, tiga sapuan, dua udel udara, 49 umpan dengan kecermatan 96 persen.
Akan tetapi, di laga krusial melawan Korea Selatan, Dion Markx kandas menjaga wilayah pertahanan nan membikin penyerang-penyerang Ksatria Taegeuk dapat dengan mudah melakukan gempuran hingga ke kotak penalti, termasuk saat Hwang Doyun mencetak gol saat duel baru melangkah enam menit.
Performa Rafael Struick
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5337563/original/066091000_1756907772-WhatsApp_Image_2025-09-03_at_20.38.27__3_.jpeg)
Rafael Struick, nan sangat diharapkan bisa mencetak banyak gol, juga tetap terlihat kepayahan. Saat melawan Laos, pemain Dewa United itu tak bisa memaksimalkan satu kesempatan jua.
Ketika melawan Makau, Rafael Struick tak jadi starter. Mantan pemain Brisbane Roar, Australia, itu masuk pada babak kedua. Beruntung dia bisa menyumbang satu dari lima gol kemenangan Garuda Muda.
Pada laga pamungkas, Rafael Struick kembali masuk starting XI. Ia kemudian keluar jelang babak kedua, digantikan Jens Raven. Pergantian bukan tanpa karena pastinya. Rafael Struick tak bisa mengembangkan permainan dan pergerakannya begitu mudah dipatahkan bek-bek Korsel.
Performa Jens Raven
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5337580/original/006431600_1756910825-1000209018.jpg)
Jens Raven, seperti halnya Rafael Struick, juga mengecewakan. Bomber Bali United nan tetap berumur 19 tahun itu sama sekali tak mencetak satu gol pun dalam tiga laga di fase Grup J.
Bukannya tanpa kans, tetapo Jens Raven tetap terlihat kurang tenang dalam perihal penyelesaian akhir. Ia juga dapat dengan mudah dikalahkan pemain memperkuat lawan, terlebih saat versus Korsel.
Semoga ke depannya lebih baik lagi. Semangat!