ARTICLE AD BOX
Menurut Mohamad Kusnaeni, Timnas Indonesia U-23 tak punya ragam serangan namalain monoton.
"Jadi ibaratnya jika kata orang sih, serangannya template jadi mudah dibaca. nan kedua, serangannya template sehingga mudah diantisipasi dan ketika menghadapi situasi buntu enggak ada plan B, plan C, plan D-nya gitu," tukasnya.
"Kalau tim itu kan selalu kudu mempersiapkan diri menghadapi musuh mana pun. Ada kemungkinan musuh sudah tahu apa nan bakal dilakukan dan mereka menyiapkan kontra strateginya. Ketika itu terjadi, kudu ada perubahan strategi melangkah dari plan A ke plan B, plan C, dan seterusnya," katanya menambahkan.
"Nah, nan saya lihat di tim U-23 kemarin kita kurang bisa mengubah situasi di lapangan ketika skenario A tidak berjalan," tutupnya.