ARTICLE AD BOX
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5312359/original/040954500_1754930936-1000088365.jpg)
Bola.com, Bantul - PSIM Yogyakarta bakal menjalani laga kandang perdana BRI Super League 2025/2026 dengan menjamu Arema FC di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Sabtu (16/8/2025) pukul 15.30 WIB.
Panitia pelaksana PSIM terus bersiap diri sebelum pertandingan itu digelar. Salah satunya dengan membenahi sejumlah aspek penting, seperti pintu masuk dan keluar stadion, genting tribune, pagar pembatas, hingga lampu penerangan.
Perbaikan itu sebagai tindak lanjut hasil asesmen berbareng Polda DIY dan Dinas Pekerjaan Umum Bantul beberapa waktu lalu. Hal tersebut dibenarkan Ketua Panpel PSIM, Wendy Umar Seno Aji.
"Nah, hari ini sudah dilaksanakan verifikasi atas beberapa perbaikan nan kita laksanakan tindak lanjut dari rekomendasi asesmen dan tinjauan ulang tersebut," ujar Wendy Umar, Senin (11/8/2025).
"Nantinya setelah ini segera keluar surat izin nan bakal diberikan kepada PSIM untuk pertandingan, khususnya di match pertama ini dengan Arema FC," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kuota Terbatas
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4578059/original/091254200_1694870805-Liga_2_-_Logo_PSIM_Yogyakarta_copy.jpg)
Panpel PSIM hanya mencetak 10 ribu lembar tiket pada laga kontra Arema FC. Dengan kuota terbatas, harapannya tidak terjadi kerumunan nan dapat menimbulkan akibat keamanan.
"Hasil rekomendasi asesmen dari pihak kepolisian wilayah tidak bisa menggunakan kapabilitas maksimal nan ada di Stadion Sultan Agung. Sama seperti pengarahan dari Dispora dan Pemerintah Kabupaten Bantul," jelas Wendy Umar.
"Untuk kapabilitas kuota SSA kan 30 ribu, kemarin terakhir ada info dari Pak Bupati bahwa sementara ini kapabilitas nan bisa diberikan untuk tribune terbuka 10 ribu dan tertutup seribu. Tetapi kelak tetap juga memandang dari Kirka Intelijen kepolisian."
"Tiket bakal mulai kita jual presale kemungkinan ke dua wadah suporter, tetapi di dalam kuota perbatasan kita tetap menunggu pengarahan lebih lanjut dari pihak kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Bantul," sambungnya.
Bersih-Bersih Stadion
Nah, menyambut laga home pertama PSIM, golongan suporter PSIM, Brajamusti berbareng Panpel gotong royong membersihkan area Stadion Sultan Agung pada Senin (11/8/2025) sore.
Puluhan orang tampak membawa peralatan kebersihan, dengan antusias mereka membersihan setiap perspektif stadion, mulai tribune penonton hingga rumput stadion. Ini merupakan langkah nyata dari suporter dalam menjaga SSA sebagai markas PSIM.
Wendy Umar menyebut kepastian izin berkandang di Stadion Sultan Agung membikin suporter rela bekerja hormat membersihkan markas Tim Liga 3, Persiba Bantul tersebut. "Alhamdulillah sudah dapat lampu hijau dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk bisa menggunakan SSA," katanya.
"Untuk rakor keamanan bakal dilaksanakan dengan Polda DIY besok Selasa siang di Polda, kita juga sudah sampaikan semuanya dari mulai teknis sistem pengamanan, penjualan tiket, rute keberangkatan suporter. Kita bakal paparkan saat rakor," imbuh Wendy.
Tidak Ada Masalah
Sejatinya Laskar Mataram mengincar Stadion Maguwoharjo, Sleman sebagai homebase untuk semusim ke depan. Tetapi, persyaratan nan rumit membikin PSIM tak kunjung mendapatkan izin pemakaian markas PSS Sleman itu.
"Alhamdulillah jika Pemerintah Kabupaten Bantul tidak mensyaratkan perihal tersebut, tetapi hubungan baik selama ini kita dengan teman-teman dari Curva Nord Famiglia (CNF), Paserbumi, ya itu bagus," ucap Wendy Umar.
"Sehingga mereka teman-teman suporter Tim Persiba Bantul mendukung dan jika kita ketahui pendukung PSIM sendiri itu 30 persennya juga penduduk Bantul, jadi kita untuk masalah dengan penduduk tidak ada kendala."
"Ya dari survei 30 persen suporter PSIM dari Bantul, nan 20 persen Kulonprogo, sisanya itu kota sekitar 10 persen, sisanya ada dari Magelang, Purworejo, Gunungkidul, Jawa Tengah, paling banyak pendukung PSIM itu Bantul," terangnya.