ARTICLE AD BOX
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5340291/original/092393600_1757170400-20250906AA_Indonesia_U-23_vs_Macau-06_2.JPG)
Bola.com, Sidoarjo - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, mencermati persoalan nan dialami oleh salah satu penyerangnya, Rafael Struick, nan mengalami penurunan performa di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rafael Struick sempat menjadi salah satu penyerang andalan, tidak hanya di Timnas Indonesia U-23, tetapi juga di skuad senior. Namun, setahun terakhir ini, dia kesulitan bersaing.
Menurut Gerald Vanenburg, masalah nan dialami penyerang berumur 22 tahun itu tak terlepas dari minimnya kesempatan bermain. Padahal, ini sangat dibutuhkan pesepak bola agar penampilannya tetap optimal.
“Ya, itu sesuatu nan kudu kami bicarakan. Saya pernah membicarakan perihal ini kepada Struick. Jika Anda tidak mendapatkan menit bermain, maka performa bakal turun,” kata Gerald dalam konvensi pers seusai laga, Selasa (9/9/2025).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Kompetisi nan Baik
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5337579/original/069796600_1756910823-1000209019.jpg)
Gerald Vanenburg menegaskan, Indonesia kudu mulai konsentrasi untuk bisa menyediakan kejuaraan usia muda nan baik sebagai wadah pembinaan. Sebab, di sinilah para pemain muda Indonesia bisa berkembang.
“Dan saya pikir tidak setara jika hanya berbincang soal Rafael Struick. Sebab, ini jadi pekerjaan rumah sebelum kita mempunyai pemain-pemain keturunan dari Belanda,” ujar pembimbing berumur 61 tahun tersebut.
“Jadi, pertama para pemain kami kudu berlatih lebih baik, berkompetisi di kejuaraan nan lebih baik. Kita kudu bisa menyediakan itu dengan cepat. Karena itu tempat di mana kita bisa bekerja untuk melatih pemain-pemain muda,” lanjut dia.
Mulai Bangun Grassroot

Pelatih asal Belanda itu menjelaskan, upaya membangun sepak bola akar rumput merupakan aspek nan krusial untuk saat ini, meskipun hasilnya baru bisa dipanen dalam jangka waktu nan lama.
“Untuk sekarang memang sangat sulit. Namun, di mana pun di Indonesia, menurut saya kita perlu pembinaan, tempat di mana anak-anak dan pesepak bola muda bisa bermain dan berlatih,” kata dia.
“Jadi, sangat krusial untuk membangun dari bawah. Ini memerlukan waktu nan tidak sebentar, tidak hanya setahun dua tahun. Terkadang perihal semacam ini butuh waktu sampai 10 tahun,” imbuhnya.
Gagal Lolos
Timnas Indonesia U-23 kudu mengakhiri perjuangannya dengan kekalahan saat berjumpa Timnas Korea Selatan U-23 pada pertandingan terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Dalam pertandingan nan berjalan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa (9/9/2025) malam WIB itu, Timnas Indonesia U-23 kudu mengakui kelebihan Korea Selatan U-23 setelah tumbang dengan skor 0-1.