ARTICLE AD BOX
ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2025 06:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan waktu saat tampil pada fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober 2025 nanti.
Laga pertama Merah Putih dalam kualifikasi ini adalah Arab Saudi pada 8 Oktober, kemudian Irak pada 11 Oktober. nan jadi soal, FIFA Matchday baru dibuka pada 7 Oktober.
Artinya, klub tetap bisa mencari argumen alias menahan pemainnya hingga enam Oktober. Sebelum tujuh Oktober, klub bisa menunda panggilan negara lantaran belum jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi klub-klub sudah menjalani laga kejuaraan sebelum tujuh Oktober, bisa saja melepas pemainnya. Biasanya, klub dengan suka rela melepas pemain nan dipanggil.
Dari 23 pemain Timnas Indonesia nan berkecimpung di luar negeri, nan dipanggil dalam laga uji coba pada September 2025 alias tidak, ada tiga nan tetap main pada 6 Oktober.
Ketiga pemain nan dimaksud adalah Kevin Diks (Borussia Monchengladbach), Calvin Verdonk (LOSC Lille), dan Dean James (Go Ahead Eagles). Mereka nyaris pasti terlambat bergabung.
Pemain-pemain berposisi bek sayap ini kemungkinan baru bisa berasosiasi pada 7 Oktober, siang alias malam, alias satu hari menjelang laga melawan Irak.
Utamanya Verdonk, bakal sangat lelah. Sebelum memihak Timnas Indonesia di Arab Saudi, Verdonk bakal tampil melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada 6 Oktober 2025.
Sebelum itu, pada 2 Oktober, Verdonk bakal menghadapi AS Roma di Italia dalam arena Liga Europa. Dalam sepekan, jika terus dimainkan, Verdonk bakal tampil tiga kali.
Istilah kasarnya, jika kebanyakan pemain tampil dalam poros rotasi bumi, Verdonk bakal ada di poros revolusi bumi. Verdonk bakal melawan perbedaan musim tiga kali dalam sepekan.
Ini jelas bukan situasi nan ideal, karena pada saat nan sama Arab Saudi bisa berkumpul mulai 29 September 2025. Pemain Arab Saudi juga tidak perlu terbang, lantaran mereka tuan rumahnya.
Sementara Irak dijadwalkan berangkat ke Saudi tanggal 6 Oktober alias lima hari sebelum menghadapi Indonesia.
Baca lanjutan kajian ini di laman selanjutnya>>>