Serdadu Arema Fc Vs Dewa United Di Bri Super League: Striker Tajam Bertemu Pertahanan Rapuh

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bola.com, Malang - Pertemuan Arema FC melawan Dewa United di pekan 5 BRI Liga 1, Sabtu (13/9/2025) di Stadion Kanjuruhan, Malang, diprediksi sengit. Sebagai tuan rumah, Arema mau mempertahankan catatan sapu bersih poin di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kemenangan juga bisa membikin Arema tetap bersaing di papan atas.

Sementara Dewa United, mereka butuh poin untuk segera lepas dari ahli kunci, lantaran tim ini punya skuad mewah. Sederet pemain Timnas Indonesia, ialah Stefano Lilipaly, Ricky Kambuaya, Rafael Struick dan Egy Maulana ada didalamnya. Belum lagi deretan pemain asing papan atas. Layaknya Alex Martins, Taisei Marukawa, Nick Kuipers hingga Hugo Jaja. Ironisnya, mereka baru mengantongi 3 poin.

Dari perihal tersebut, dua tim bakal ngotot memburu tiga poin. Bagi Arema, ini adalah ujian nan sesungguhnya, karena dalam 4 laga awal, mereka berjumpa dengan tim nan kurang diunggulkan, PSBS Biak nan kehilangan banyak pemain. Sedangkan tiga tim lain berstatus sebagai tim promosi musim ini, ialah PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC dan Persijap Jepara.

Dewa United untuk sementara di dasar klasemen, mereka bisa sewaktu-waktu bangkit, sehingga Arema patut waspada menghadapi duel ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Market Value Jomplang

Bola.com mencoba membandingkan skuat kedua tim. Dari situs transfermarkt.com, nilai pasar kedua tim bisa dibilang 'njomplang'. Dewa United punya total nilai pasar pemain 104,90 miliar rupiah, sedangkan Arema hanya separuhnya. 52,06 Miliar Rupiah.

Hal nan wajar, lantaran Dewa United dihuni banyak pemain bintang. Sedangkan Arema mengandalkan pemain muda dan asing debutan, sehingga nilai pasar pemain Singo Edan tidak terlalu tinggi. Tapi, di atas lapangan kenyataannya berbeda. Para pemain Arema tampil maksimal. Sedangkan Dewa United tetap belum menemukan corak permainannya.

Berikut duel antar lini kedua tim.

Kiper

Performa kiper kedua tim saat ini bisa dibilang berbanding terbalik. Adi Satryo nan mengawal gawang Arema sedang on fire. Kiper berumur 24 tahun itu punya save tertinggi di BRI Super League saat ini.

Adi membikin 18 save, gawangnya baru kemasukan 3 gol. Mantan kiper PSIS tersebut juga mencatatkan sekali cleansheet. Hanya, beberapa hari ini kondisinya belum fit. Dia sempat menepi dari sesi latihan.

Namun jika Adi absen, Singo Edan tetap punya kiper asing Lucas Frigeri. Sosok nan satu ini tak perlu diragukan kualitasnya. Frigeri merupakan kiper utama Arema musim lalu. Artinya, Arema tetap punya kiper nan bisa diandalkan di laga ini.

Sementara dibawah mistar gawang Dewa United, Sonny Stevens sedang rentan kebobolan. Kiper asal Belanda itu sudah kemasukan 9 gol dalam 4 pertandingan. Padahal, musim lampau dia termasuk kiper tangguh.

Saat ini, dia berada di urutan kelima kiper dengan save terbanyak. Sonny membikin 13 save saat ini. Tapi, kiper 33 tahun ini belum membikin cleansheet.

Belakang

Singo Edan tak punya nama besar di lini belakang. Hanya kapten tim Ahmad Alfarizi nan jadi sosok sarat pengalaman di Super League. Selain itu, para pemain asing baru dan bek sayap muda. Arema kehilangan bek muda Achmad Maulana nan mengalami cedera lutut. Posisinya digantikan Bayu Setiawan nan belum terlalu dikenal di kasta tertinggi.

Tapi, Arema punya pertahanan nan rapi, lantaran ada banyak opsi pemain asing nan bisa turun sebagai stoper. Seperti Luiz Gustavo, Odivan Koerich, Mathues Blade hingga Julian Guevara. Peran krusial nan memberi ketenangan di lini belakang adalah Luiz Gustavo. Bek asal Brasil itu posisinya belum tergantikan sebagai stoper.

Sedangkan Dewa United punya bek nan musim lampau membawa Persib Bandung jadi juara Liga 1, ialah Nick Kuipers dan Edo Febriansyah. Selain itu, ada Wahyu Prasetyo nan sempat jadi bagian timnas Indonesia.

Ada juga mantan bek Malut United, Cassio Schied. Harusnya, mereka punya pertahanan nan tangguh. Tapi perihal itu belum terlihat. Maklum, para pemain itu belum menemukan chemistry. Sehingga rentan diterobos lawan.

Tengah

Bisa dibilang lini tengah Dewa United jadi nan paling mewah di Super League. Mereka punya Hugo Jaja, Alexis Messidoro, Ricky Kambuaya dan lainnya. Para pemain itu punya skill tinggi. Hanya, tim ini sepertinya tidak punya gelandang jangkar nan kuat. Karena para pemain itu punya karakter menyerang.

Ini nan membikin Dewa United rentan kebobolan. Di kembali mewahnya skuat lini tengah, mereka tidak punya sosok nan bisa merusak permainan lawan. Sedangkan Arema punya pemain tengah dengan beragam karakter. Meskipun tidak ada nama besar didalamnya.

Gelandang serang ada Arkhan Fikri dan Valdeci Moreira. Sedangkan sebagai gelandang jangkar, mereka punya Jayus Hariono, Julian Guevara hingga Betinho. Ditambah dengan kebedaraan gelandang box to box seperti Samuel Balinsa nan kerap mengubah situasi di babak kedua.

Depan

Arema saat ini baru bertumpu pada Dalberto Luan di lini depan. Dia mencetak 6 gol dan memimpin daftar top scorer. Dalberto tampil garang lantaran dapat suport dari para winger. Seperti Paulinho Moccelin dan Ian Puleio. Jadi, trisula asing lini depan Arema sudah dapat pembagian nan jelas. Striker sayap sebagai perusah konsentrasi lawan. Sedangkan Dalberto finisher-nya.

Sebenarnya skema seperti ini cukup berisiko. Jika musuh mengunci Dalberto dan memutus aliran bola kepadanya, produktivitas gol Arema bakal macet.

Sementara Dewa United, mereka punya banyak opsi. Sebagai targetman, ada Alex Martins dan Septian Bagaskara. Penyerang sayap, mereka punya Taisei Marukawa, Rafael Struick, Privat Mbarga dan tetap banyak lainnya. Artinya Dewa tidak bertumpu pada satu pemain seperti Arema.

Selengkapnya