Vanenburg: Gol Korea Seharusnya Bisa Dicegah

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 10 Sep 2025 02:51 WIB

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg menyebut gol Korea Selatan semestinya bisa dicegah dalam duel di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 , Selasa (9/9). Gerald Vanenburg menyebut gol Korea Selatan semestinya bisa dicegah Timnas U-23. (CNNIndonesia/Farid)

Sidoarjo, CNN Indonesia --

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg mengatakan gol Korea Selatan semestinya bisa dicegah dalam duel di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa (9/9).

Timnas Indonesia menelan kekalahan 0-1 dari Korea Selatan dalam laga nan menentukan di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Gol tunggal Taegeuk Warriors itu dicetak Hwang Doyun pada menit kelima nan cukup memberikan kejutan kepada Indonesia.

ADVERTISEMENT

Timnas U-23 sejatinya bisa memberikan perlawanan sengit kepada Korea, namun kesulitan mencetak gol balasan. Selepas pertandingan Gerald Vanenburg mengatakan gol Korea itu sebenarnya bisa dicegah.

"Yang pertama mengenai gol nan di awal ya, mungkin itu juga dari sisi keberuntungan, semestinya bisa di dicegah juga lantaran dari bolanya dari kita, semestinya dijaga dengan baik," kata Vanenburg.

Dalam tayangan ulang gol Hwang Doyun itu terlihat, sebelum Korea mencetak skor, Rahmat Arjuna salah melakukan operan. Bola direbut pemain musuh nan bersambung jadi proses gol Doyun di kotak penalti.

Gerald Vanenburg tidak henti-henti menyuarakan menit bermain alias kejuaraan untuk pemain usia muda sebagai pertimbangan dari hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

"Karena jika kita memandang dari contohnya di Korea mereka juga mempunyai kejuaraan tersebut dan setiap minggunya nan bermain hari ini pasti bermain setiap minggunya, terus dengan jam terbang nan tinggi ya. Jadi itu diperlukan," tutur Vanenburg.

Satu perihal nan juga ditekankan Vanenburg adalah, pemain perlu berpikir imajinatif dalam bermain. Sebagai contoh saat melawan Korea nan mempunyai pemain dengan postur tinggi, tidak bisa memainkan bola atas lantaran bakal kesulitan.

"Jadi, antar lini lebih perincian lagi. Jadi, itu dua perihal nan di perlu dibicarakan, satu dari sisi bentuk dan satu lagi mungkin pemain-pemain ini jika kembali ke klubnya memang perlu jam terbang untuk bermain agar ketika menghadapi turnamen seperti ini mereka sudah siap," ujar Vanenburg.

[Gambas:Video CNN]

(frd/sry)

Selengkapnya