Pengamat: Terlalu Dini Mengganti Gerald Vanenburg, Sty Juga Nihil Trofi Selama 5 Tahun Menukangi Timnas Indonesia

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bola.com, Jakarta Kegagalan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025 membikin pembimbing Gerald Vanenburg berada dalam tekanan. Tak sedikit nan mendesak ahli strategi asal Belanda itu didepak.

Di final, Garuda Muda kalah 0-1 dari Timnas Vietnam U-23. Kekalahan nan sangat menyesakkan, mengingat Kadek Arel dkk. justru tersungkur di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Kegagalan tersebut sekaligus mengubur asa Indonesia untuk mengulang sukses kala menjadi nan terbaik di Piala AFF 2019 serta menuntaskan dendam di final jenis 2023 dimana ketika itu Garuda Muda terjungkal dari Vietnam.

Menurut pengamat sepak bola nasional, Ronny Pangemanan, pergantian pembimbing bukanlah solusi. Dengan kata lain, Gerald Vanenburg kudu tetap diberi kesempatan lantaran baru sebulan menangani Garuda Muda.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Baru 1 Kompetisi

Baru satu kejuaraan dengan persiapan pendek, sang pembimbing berkuasa mendapat kesempatan lebih lama lagi.

"Kalau bicara soal tangung jawab, ya sebagai pembimbing kepala dimana-mana dia kudu bertanggung jawab. Bukan pemainnya nan kudu disalahkan. Kalau pun gagal, ya pembimbing nan kudu disalahkan sebagai corak tanggung jawab," kata Ronny Pangemanan via kanal YouTube NTV Sport belum lama ini.

"Tetapi bukan hanya dia. Perlu juga datang dari induk organisasi PSSI nan menunjuk Gerald Vanenburg. Tapi jika untuk menggantikan dia, saya pikir terlalu dini. Karena dia menangani tim inikan tetap baru, baru satu bulan," imbuhnya.

Berkaca dari STY

Berkaca dari pembimbing sebelumnya, PSSI tetap memberikan kesempatan kepada Shin Tae-yong, meski nakhoda asal Korsel itu nihil trofi selama lima tahun membesut Timnas Indonesia.

"Tidak mungkin baru menangani satu bulan, begitu kandas langsung dipecat. Nanti jika pembimbing lain masuk, lampau kandas dipecat lagi. Itu tidak bakal berkembang dengan baik. Jadi diberikan terus kesempatan," tandas pengamat nan berkawan disapa Ropan.

"Shin Tae-yong saja sampai lima tahun tak memberikan satu trofi pun tapi tetap dia dianggap sukses di awal oleh banyak netizen sebelum ada pergantian dengan Patrick Kluivert," tandasnya.

"Jadi mungkin, bicara U-23 kegagalan ini menurut saya ya bagi seorang pembimbing diberi kesempatan lagi. Kecuali dia sudah satu tahun menangani tim U-23 ini kemudian gagal, nah ini. Tapi jika baru satu bulan dia tangani tim ini di turnamen AFF kemudian kandas terus dia disalahkan, saya pikir nggak juga".

"Makanya kan Ketua Umum PSSI Pak Erick Thohir memberi kesempatan lagi untuk memandang sampai di bulan September, Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Kita tuan rumah juga. Nah, di situ juga bakal dilihat bagi seorang Gerald Vanenburg," tuntas Ronny Pangemanan.

Selengkapnya