ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2025 15:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi mengungkap kronologi ricuh antar-suporter nan terjadi di Kota Yogyakarta selepas laga pekan ketiga Super League (Liga 1) 2025/2026 antara PSIM Yogyakarta dan Persib Bandung, Minggu (25/8).
Laga nan digelar di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, DIY, Minggu sore itu sendiri berhujung dengan skor seri 1-1.
Plt Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi menuturkan sebelum laga bergulir perwakilan suporter kedua telah menyepakati bahwa Panpel tuan rumah tak menyediakan kuota tiket buat pendukung Persib. Dasar kesepakatan mereka adalah patokan larangan suporter away nan tetap berlaku di Super League musim ini.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, kata Gandung, tetap saja ada oknum golongan suporter dari Bandung nan tetap memaksakan datang ke letak stadion menggunakan beberapa bus. Karena panpel tidak memberikan akses masuk, mereka diarahkan ke area Pantai Selatan.
"Seiring pertandingan selesai, malamnya ada kejadian seperti itu (ricuh)," kata Gandung ditemui di Mapolresta Yogyakarta, Senin (25/8).
Gandung bilang, keributan ini pecah di Tempat Khusus Parkir (TKP) Ngabean, Ngampilan dan area sekitar Lempuyangan, Danurejan.
Adapun pemicu kericuhan, menurut Gandung, sebagian dari kedua golongan suporter nan sudah terlibat saling ejek ketika berada di sekitar stadion.
Ditambah lagi ada peristiwa kecelakaan lampau lintas, ialah bus suporter Persib menyerempet kendaraan salah seorang pendukung PSIM di Pingit, Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu malam.
Gandung memastikan sejatinya kejadian kecelakaan lampau lintas ini selesai secara kekeluargaan. Korban dibawa ke rumah sakit dan mendapat duit santunan.
Namun, berita kejadian nan diterima secara tidak utuh terlanjur menyebar dengan sigap dan menimbulkan reaksi dari suporter PSIM.
Mereka lampau menyasar bus dan minibus lain tumpangan para pendukung dari Bandung nan kebetulan terparkir di TKP Ngabean. Tujuan mereka datang ke Yogya sendiri diklaim untuk berwisata.
"Padahal sudah selesai dan kebetulan di Ngabean ada bus, beberapa kendaraan, merapat ke sana. Sebetulnya kita sudah antisipasi sebelumnya agar dari Bandung tidak datang ke stadion lantaran sudah ada kesepakatan, kita sudah semaksimal mungkin," kata Gandung.